Selasa, 29 September 2015

DINAMIKA PERILAKU MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI PENDIDIKAN



DINAMIKA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah Psikologi Pendidikan yang Diampu oleh Dr. Tina Hayati Dahlan, M.Pd dan Wasmana, S.Pd

 

 



 

 

Disusun oleh :


Putra Rahmat Ramadhan           1504323

Kinanti asih                                  1504613

Muthia Fauziyyah                        1504173

Alviani Suci Juniar Fathudin     1501018

 


JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

2015

Kata Pengantar

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wataala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul DINAMIKA PERILAKU MANUSIA DALAM PRESPEKTIF PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.







Bandung,21 September 2015


  
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya setiap manusia memiliki perilaku yang berbeda antara masing-masing individu. Perilaku manusia dipelajari dalam ilmu psikologi, Pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas stimulus yang datang. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali. Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang. Perilaku tidak boleh disalah artikan sebagai perilaku sosial, yang merupakan suatu tindakan dengan tingkat lebih tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku yang secara khusus ditujukan kepada orang lain. Penerimaan terhadap perilaku seseorang diukur relatif terhadap norma sosial dan diatur oleh berbagai kontrol sosial. Maka dari itu dinamika perilaku dalam perspektif psikologi pendidikan dapat dilihat dari perspektif biologis, behaviorisme, kognitif, psikoanalisis, dan fenomenologi.

B.       Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan dinamika perilaku manusia?
2.      Apa yang dimaksud dengan dinamika perilaku manusia dalam perspektif biologis?
3.      Apa yang dimaksud dengan dinamika perilaku manusia dalam perspektif behaviorisme?
4.      Apa yang dimaksud dengan dinamika perilaku manusia dalam perspektif Kognitif?
5.      Apa yang dimaksud dengan dinamika perilaku manusia dalam perspektif Psikoanalisis?
6.      Apa yang dimaksud dengan dinamika perilaku manusia dalam perspektif Fenomenoligi?

C.        Tujuan
1.       Mahasiswa mengerti dan mengetahui dengan yang dimaksud dengan dinamika perilaku manusia.
2.       Mahasiswa mengerti dan mengetahui dengan yang dimaksud dengan dinamika perilaku manusia dalam persepektif Biologis, Behaviorisme, Kognitif, Psikoanalisis, dan Fenomenologi.

BAB II
PEMBAHASAN
DINAMIKA PERILAKU MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI PENDIDIKAN

A.    Pengertian
Dinamika perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan genetika. Pada dasarnya individu mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan dan dalam memenuhi kebutuhannya individu memerlukan perilaku-perilaku yang dinamis. Untuk mendapatkan perilaku yang dinamis, individu perlu menyesuaikan dan menggunakan segala aspek yang ada dalam dirinya. Apabila semua aspek dalam diri individu dapat berjalan dinamis, individu tidak hanya dapat memenuhi kebutuhannya tetapi juga dapat mengembangkan diri ke arah pengembangan pribadi.
Dalam Pendidikan pun dinamika perilaku perlu diterapkan agar kegiatan bimbingan dan konseling kelompok bisa berjalan dengan lancar, dinamis dan tujuan yang diingkan tercapai. Misalnya dalam bimbingan dan konseling kelompok semua anggota dan konselor bersikap pasif maka kegiatan tersebut tidak akan hidup dan tidak berjalan dengan lancar. Begitu pula sebaliknya.
Menurut pandangan humanistic, manusia adalah makhluk yang aktif dalam merumuskan strategi transaksional dengan lingkungannya. Perilaku manusia berpusat pada konsep dirinya berupa persepsi manusia tentang identitas dirinya yang bersifat fleksibel dan berubah-ubah. Selain itu perilaku manusia juga didasarkan pada kebutuhannya dalam fungsi untuk mempertahankan, meningkatkan serta mengaktualisasikan dirinya.
Psikologi memberikan sumbangan terhadap pendidikan, karena subjek dan objek pendidikan adalah manusia (individu). Psikologi memberikan wawasan bagaimana memahami perilaku individu, proses pendidikan serta bagaimana membantu individu agar dapat berkembang optimal. Ada berbagai perspektif yang timbul dalam melihat dinamika perilaku manusia diantaranya dalam perspektif biologis, behaviorise, kognitif, psikoanalisis, dan fenomenologi.

1.      Perspektif Biologis
Tokoh utama perspekltif ini adalah Hipokrates. Dia adalah bapak ilmu kedokteran yang sangat peduli terhadap perkembangan perilaku dan proses mental manusia dianalisis dari sisi biologis. Perspektif biologis berupaya mengkaitkan perilaku atau proses mental organisme dengan peristiwa listrik dan kimiawi yang terjadi di dalam tubuh terutama di dalam otak dan sistem syaraf. Bagi Hipokrates yang mendasari perilaku dan proses mental organisme adalah neurobiology. Perilaku dan proses mental organisme sangat ditentukan oleh perkembangan neurobioly pada kedua belahan otak organism. Perspektif biologis merupakan pendekatan psikologi yang menekankan pada berbagai peristiwa yang berlangsung dalam tubuh mempengaruhi perilaku, perasaan dan pikiran seseorang. Perspektif Biologis memunculkan psikologi evolusi yaitu suatu bidang psikologi yang nenekankan pada mekanisme evolusi yang membantu menjelaskan kesamaan di antara manusia dalam kognisi, perkembangan, emosi praktek-praktek sosial, dan area-area lain dari perilaku. Kita bisa terima Charles Darwin (1859) untuk menunjukkan dalam gagasan bahwa genetika dan evolusi memainkan peran dalam mempengaruhi perilaku manusia melalui seleksi alam.
Teori dalam perspektif biologi yang mempelajari perilaku genomik mempertimbangkan bagaimana gen mempengaruhi perilaku. Sekarang genom manusia dipetakan, mungkin suatu hari nanti kita dapat memahami lebih tepatnya bagaimana perilaku dipengaruhi oleh DNA. Faktor biologis seperti kromosom, hormon dan otak semua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku manusia, untuk jenis kelamin misalnya, Pendekatan biologis berpendapat bahwa perilaku sebagian diwariskan dan memiliki fungsi atau evolusi adaptif. Misalnya, dalam minggu-minggu segera setelah kelahiran anak, tingkat testosteron pada ayah hampir lebih dari 30 persen.
Psikolog Biologi menjelaskan perilaku dalam hal neurologis, yaitu fisiologi dan struktur otak dan bagaimana ini mempengaruhi perilaku. Banyak psikolog biologis telah berkonsentrasi pada perilaku abnormal dan telah mencoba untuk menjelaskannya. Misalnya psikolog biologi percaya bahwa skizofrenia dipengaruhi oleh tingkat dopamine (neurotransmitter).
Temuan ini telah membantu psikiatri lepas landas dan membantu meringankan gejala penyakit mental melalui obat-obatan. Namun Freud dan disiplin lain berpendapat bahwa ini hanya memperlakukan gejala dan bukan penyebabnya. Di sinilah psikolog kesehatan mengambil temuan bahwa psikolog biologis memproduksi dan melihat faktor-faktor lingkungan yang terlibat untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik.
2.      Perspektif Behaviorisme
Tokoh perspektif ini yang paling terkenal diantaranya Ivan P. Pavplop dan John. B. Watson. Perspektif ini memandang perilaku sebagai aktivitas suatu organisme yang dapat dideteksi, seperti berbicara, tertawa, dan menangis. Pada perspektif ini yang dilihat perilaku organisme ketimbang pada otak dan sistem syaraftnya. Salah satu cabang perspektif ini adalah analisis stimulus respons (S – R). S – R mempelajari stimuli yang relevan di lingkungan, respons yang ditimbulkan stimuli tersebut, dan hadiah atau hukuman yang terjadi setelah respons tersebut. Stimulus (S) yang dimaksud adalah segala sesuatu yang merangsang organisme berperilaku atau melakukan proses mental. Respon (R) adalah perilaku atau proses mental yang ditunjukkan oleh organisme. Mekanisme perilaku menurut perkspektif ini sebagai berikut.

a.       S-R
Pada mekanisme ini ketika stimulus atau rangsangan untuk berperilaku datang maka organism langsung berperilaku sebagai respons atau jawaban terhadap stimulus tersebut. Para ahli psikologi berpendapat bahwa mekanisme perilaku ini termasuk mekanisme perilaku tidak sadar. Misalnya, pada saat seseorang yang sedang melamun dicubit dari bekalang ia langsung tersentak sembari berkata “aw” atau “aduh” dan perilaku lainnya.

b.      S – O – R
Pada mekanisme ini perilaku terjadi pada saat stimulus (S) datang lalu diterima organisme (O) dan organisme memberi respons. Artinya, pada mekanisme ini stimulus tidak otomatis direspon langsung oleh organisme, mungkin dirasakan dulu lalu direspon. Para ahli hampir berkesimpulan bahwa perilaku ini termasuk perilaku sadar.

c.       S – O – r – W – e – R
Pada mekanisme ini, stimulus (S) diterima oleh organisme (O) melalui reseptor (r) yang diteruskan ke world (W) untuk diproses yang selanjutnya dimunculkan oleh efektor (e) dalam bentuk perilaku atau respons (R). Pada dinamika ini yang dimaksud reseptor (r) adalah panca indra, world (W) adalah proses kognitif termasuk perseptual, dan efektor (e) adalah fasilitas atau perlengkapan pemunculan respons. Para ahli sepakat bahwa model perilaku inilah yang disebut dengan perilaku sadar.

3.      Perspektif Kognitif

Dalam perspektif kognitif sebagian kembali pada akar kognitif dari psikologi, yakni persepsi, daya ingat, penalaran, dan pemutusan pilihan. Sebagian lagi sebagai reaksi terhadap behaviorisme.  Perspektif ini didasarkan pada penelitian tentang kognisi modern yang didasarkan pada asumsi berikut.

a.       Hanya dengan mempelajari proses mental kita dapat sepenuhnya memahami apa yang dilakukan oleh suatu organisme.
b.      Kita dapat mempelajari proses mental secara objektif dengan memfokuskan pada perilaku spesifik, sama seperti yang dilakukan oleh ahli perilaku, tetapi menginterpretasikannya dalam kaitan proses mental dasar.

Pada perspektif ini interpretasi menggunakan analogi antara pikiran dan komputer, yakni informasi yang masuk diproses dengan berbagai cara dipilih, dibandingkan, dan dikombinasikan dengan informasi lain yang telah ada dalam memori, ditransformasikan, disusun kembali dan seterusnya. Berikut ini contoh interpretasi perpsektif kognitif. Misalnya, analisis tentang respon jika seseorang dicemooh oleh orang yang tidak dikenal, dikenal, dan pernah menyakitkan.

a.  Respons terhadap cemoohan orang yang tidak dikenal cenderung lemah/tidak diabaikan.
b.  Respons terhadap cemoohan orang yang dikenal cenderung lebih kuat/lebih agresif dari pada respons kepada yang tidak dikenal.
c.  Respons terhadap cemoohan orang yang pernah menyakitkan cenderung lebih agresif dan kuat dari pada respons kepada yang tidak dikenal atau dikenal saja. Ini bisa terjadi karena pengetahuan yang ada dalam kognisi yang disebut dengan struktur kognitif menurut istilah Piaget (tidak dikenal, dikenal, dan pernah menyakitkan) yang mengendalikan perilaku organisme.



4.      Perspektif Psikoanalisis
Tokoh utama perspektif ini adalah  Sigmund Freud. Salah satu pengikutnya adalah Gustav Jung. Asumsi dasar teori Freud adalah bahwa sebagian besar perilaku manusia berasal dari proses bawah sadar (unconscious). Meski Jung merupakan murid dan pengikut Freud, tetapi dalam konsep ini Jung berpendapat bahwa perilaku manusia pada prinsipnya merupakan collective unconscious (ketidaksadaran kolektif). Menurut Freud sifat manusia pada dasarnya negatif; ia yakin bahwa manusia berperilaku didorong oleh insting dasar yang sama seperti hewan (terutama seks dan agresi). Dinamika perilaku ditentukan oleh id, ego, dan super ego. Id merupakan insting atau naluri. Oleh sebab itu jika manusia berkembang hanya instingnya saja tidak ada bedanya dengan hewan. Oleh sebab itu id sering disebut dorongan hewani. Id tidak mengenal benar dan salah dan senantiasa bergerak berdasarkan prinsip pleasure, yaitu kenikmatan atau kesenangan. Sementara itu, ego merupakan unsur kepribadian yang berpegang teguh pada prinsip kebenaran berdasarkan logika. Sedangkan super ego merupakan unsur kepribadian yang bekerja berdasarkan moral. Jika perkembangan manusia didominasi oleh perkembangan egonya saja ia akan seperti binatang tetapi jika yang berkembang pada manusia hanya sisi super egonya saja ia akan seperti malaikat. Menurut perspektif ini perkembangan yang ideal adalah perkembangan yang seimbang antara id, ego, dan super ego.

5.      Perspektif Fenomenologi

Perspektif fenomenologi sering disebut  sebagai psikologi humanistik. Perspektif ini menekankan kualitas yang membedakan manusia dari hewan, terutama dilihat dari sisi potensi.Perspektif ini memandang kekuatan motif utama individual adalah kecenderungan ke arah pertumbuhan dan aktualisasi diri. Manusia memiliki potensi dan memiliki kebutuhan dasar untuk mengembangkan potensinya sampai penuh (aktualisasi diri). Dinamika perilaku sangat ditentukan oleh proses dinamika motivasi yang sehat, yakni dinamika motivasi yang ditandai dengan pencapaian tujuan (goal). Dinamika motiovasi seseorang yang efektif adalah yang ditandai dengan pencapaian tujuan. Keberhasilan mencapai tujuan saat ini cendeung membuat manusia bergerak untuk menempuh tujuan berikutnya. Ketidakpuasan manusia dalam pencapaian tujuan dipandang positif sebagai dasar pencapaian aktualisasi diri. Sementara itu manusia yang gagal mencapai tujuan dalam dinamika perilakunya ia akan frustrasi, yang biasanya ditunjukkan dengan berbagai perilaku maladjustment seperti konvensasi, sublimasi, rasionalisasi, proyeksi, regresi, represi, agresi, fiksasi, dan sebagainya.

Kata Penutup

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini
.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.






SUMBER
Internet diakses dari :

1 komentar:

  1. If you're looking to lose weight then you absolutely need to start using this brand new personalized keto meal plan.

    To create this keto diet service, certified nutritionists, fitness couches, and professional chefs have united to develop keto meal plans that are powerful, convenient, economically-efficient, and fun.

    Since their launch in early 2019, hundreds of clients have already completely transformed their body and well-being with the benefits a proper keto meal plan can give.

    Speaking of benefits: clicking this link, you'll discover 8 scientifically-certified ones provided by the keto meal plan.

    BalasHapus

Contoh Laporan Hasil Observasi Lapangan

LAPORAN HASIL OBSERVASI DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU KHOERUNNISA Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah Psikologi Pendidikan...